Meskipun demikian, Heri mengakui sejauh ini masih ada sejumlah kerawanan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.

Kerawanan-kerawanan tersebut, di antaranya gangguan keamanan dari kelompok tertentu di wilayah Papua dan bencana banjir yang terjadi di beberapa wilayah seperti Demak dan Jakarta.

Namun, kerawanan-kerawanan tersebut telah ditangani secara baik sehingga tidak mengganggu jalannya Pemilu 2024 secara keseluruhan.

“Yang pertama keamanan karena gangguan dari kelompok-kelompok separatis di Papua, yakni di Paniai, Yahukimo, Puncak Jaya, dan Intan Jaya. Bencana juga seperti banjir di Demak dan Jakarta. Semuanya sudah dilakukan upaya-upaya dan sudah bisa diatasi sehingga pemilu bisa diselenggarakan,” jelas Heri.

Lebih jauh Heri mengatakan, secara umum, pemerintah akan mengawal penyelenggaraan pemilu dan memastikan tahapan pemilu berjalan baik sampai batas waktu yang telah ditentukan.

Hal itu, mulai dari mengantisipasi potensi kerawanan pemilu yang bisa terjadi lagi, hingga penyebaran-penyebaran informasi-informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Menurut Heri, koordinasi yang erat dengan kementerian dan lembaga terkait dilakukan untuk memastikan Pemilu 2024 berjalan dengan integritas dan transparansi, sebagai wujud nyata dari demokrasi yang sehat dan matang.

“Kita pastikan akan terus memonitoring seluruh tahapan penyelenggaraan pemilu dan memastikan tahapan pemilu dapat berjalan baik sehingga diharapkan pada 20 Maret penghitungan suara dapat selesai betul-betul bisa dilaksanakan,” pungkas Heri.