Jakarta, ERANASIONAL.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) merespons sorotan banyak kalangan terhadap sistem informasi rekapitulasi (Sirekap). Yakni, dengan cara mengevaluasi kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Jadi sekarang sistem itu, itu akan sangat tergantung manusianya. Pengguna apa pun jenis sistem informasi yang digunakan akan juga sangat tergantung penggunanya,” kata Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos di Jakarta, Senin (19/2/2024).

Betty mengingatkan pemilu kali ini serentak dan melibatkan 1,6 juta pemilik akun Sirekap. Mereka tersebar di 800 ribuan TPS.

“Siapa mereka? Mereka itu adalah KPPS. Siapa KPPS? Adalah pekerja-pekerja KPU yang berasal dari masyarakat kita,” ujarnya.

Maka, Betty menyebut munculnya angka yang anomali di dalam Sirekap karena salah satu petugas KPPS tidak menyesuaikan dengan angka yang sebenarnya. Sehingga, data Sirekap tidak akan kompatibel dalam satu daerah pemilihan.

“Oleh karenanya sistem menemukan Ini nggak kompatibel. Silahkan diperbaiki oleh siapa? SOP-nya diperbaiki oleh KPU Kabupaten Kota. Untuk Presiden dan Wakil Presiden dan juga demikian juga untuk tadi DPR dan DPRD, DPD diperbaiki oleh KPU,” kata dia.