Faktor lainnya isu Jawa Tengah merupakan provinsi termiskin kedua di Indonesia berdampak pada Ganjar. Seperti diketahui, Ganjar Pranowo menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode atau 10 tahun, dan baru saja melepas jabatannya itu.
“Isu ini memunculkan keraguan publik bagaimana Ganjar-Mahfud bisa selesaikan masalah paling prioritas yang dianggap oleh publik yaitu isu ekonomi. Ini jadi kritik banyak pihak, dan mungkin dijadikan bahan kampanye pihak lawan. Sehingga kampanye terkait soal isu ekonomi dan kapasitas Ganjar dalam menyelesaikan masalah kemiskinan berkontribusi membuat elektabilitas Ganjar mengalami penurunan,” imbuhnya.
Ditambah lagi, narasi Ganjar petugas partai masih tetap menggerus suara Ganjar. Dia menilai narasi yang disematkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Ganjar ini justru kontraproduktif.
“Kata-kata petugas partai ini jadi kritik, jadi kampanye lawan untuk serang Pak Ganjar, karena petugas partai justru memberikan efek negatif kepada Pak Ganjar. Publik meragukan leadership Pak Ganjar dipertanyakan karena Pak Ganjar dianggap tidak mampu ambil keputusan sendiri, dan akan terus menerus konsultasi ke Megawati sebagai ketua umum atau pemilik partai,” terang Adjie. (*)

Tinggalkan Balasan