“Jadi keputusan yang diambil oleh musyawarah itu kelebihannya insya Allah akan jauh lebih baik daripada keputusan pribadi,”jelasnya.

“Karena banyak pendapat di sana yang dipertimbangkan dan nggak sampai di situ, keputusan yang diambil lewat musyawarah itu akan menjadi tanggung jawab bersama. Jadi kalaupun ke depan ada kesalahan atau kekurangan enggak main tunjuk,” sambungnya.

Pada Pemilu-pemilu sebelumnya, Ulama juga turut aktif menyuarakan dukungannya untuk sosok Capres-Cawapres.

Dalam dua kali Pilpres, sosok yang didukung oleh Ijtima Ulama, adalah sosok Prabowo Subianto yang dulu bersaing merebutkan kursi RI 1 dengan Joko Widodo (Jokowi). (*)