Namun, Jokowi mengatakan smelter katoda tembaga milik PTFI di Manyar, Gresik, Jawa Timur bakal segera beroperasi pada minggu depan.

“Nanti kita punya smelter sendiri, di Gresik, tahu kita berapa ton emas setiap tahun yang hilang dari tanah air Indonesia selama 50 tahun. Perkiraan saya per tahun mungkin 40-50 ton, baru perkiraan. Namun nanti kalau sudah berproduksi baru kita tahu betul, oh ternyata ada emasnya, sekian ton per tahun,” ujarnya.

Adapun, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas sebelumnya memproyeksikan smelter Manyar bakal mulai melakukan produksi katoda tembaga pada Agustus 2024.

Tony mengatakan produksi bisa dilakukan karena smelter dengan nilai investasi US$3,7 miliar atau Rp58 triliun itu, sudah beroperasi sejak akhir Juni.

Dalam kapasitas penuh, smelter tersebut bakal memiliki kemampuan untuk mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga yang bakal menghasilkan 600—700 ton katoda tembaga.