Jakarta, ERANASIONAL.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku menerima bisikan untuk berhati-hati ketika mengambil alih saham PT Freeport Indonesia (PTFI), bahwa dirinya berpotensi digulingkan.

Selain itu, Jokowi juga menerima bisikan untuk berhati-hati karena Papua bisa lepas dari Indonesia bila proses divestasi saham sebesar 10% dari PTFI ke Indonesia melalui holding BUMN Pertambangan, MIND ID, tetap dilakukan.

“Waktu mengambil Freeport saja, banyak yang membisiki kepada saya, ‘Pak, hati-hati, Papua bisa lepas’ ‘Pak, hati-hati, Bapak bisa digulingkan. Pak, hati-hati’. Jadi hilirisasi ini bukan barang yang gampang,” kata Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Kongres ISEI dan Seminar Nasional 2024 secara virtual.

Selain itu, Jokowi menggarisbawahi bahwa PTFI sudah bukan dimiliki oleh Amerika Serikat (AS), melainkan Indonesia. Sebab, saat ini pemerintah Indonesia sudah memegang sama PTFI sebesar 51% dari sebelumnya hanya 9%.

Bahkan, kata Jokowi, Indonesia bajak segera menambah kepemilikan saham PTFI menjadi 61%.

Jokowi menggarisbawahi PTFI, meski sudah beroperasi selama 50 tahun, tidak pernah memiliki keinginan untuk membangun pabrik pemurnian atau smelter.

Namun, Jokowi mengatakan smelter katoda tembaga milik PTFI di Manyar, Gresik, Jawa Timur bakal segera beroperasi pada minggu depan.

“Nanti kita punya smelter sendiri, di Gresik, tahu kita berapa ton emas setiap tahun yang hilang dari tanah air Indonesia selama 50 tahun. Perkiraan saya per tahun mungkin 40-50 ton, baru perkiraan. Namun nanti kalau sudah berproduksi baru kita tahu betul, oh ternyata ada emasnya, sekian ton per tahun,” ujarnya.

Adapun, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas sebelumnya memproyeksikan smelter Manyar bakal mulai melakukan produksi katoda tembaga pada Agustus 2024.

Tony mengatakan produksi bisa dilakukan karena smelter dengan nilai investasi US$3,7 miliar atau Rp58 triliun itu, sudah beroperasi sejak akhir Juni.

Dalam kapasitas penuh, smelter tersebut bakal memiliki kemampuan untuk mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga yang bakal menghasilkan 600—700 ton katoda tembaga.