“Ya Rosulallah salamun ‘alaik, ya rofi’asy-syani waddaroji. ‘Athfatan ya jirotal ‘alami, ya uhailal judi wal karomi. Rakyat sepakat untuk perubahan, pemilu bukanlah pergantian. Dari bapak anak terlibatlah paman, konstitusi hancur berantakan,” ucap Cak Imin dengan nada khas sholawat dengan suara serak, disambut riuh pendukung di seantero JIS.

Ketua umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut melanjutkan sholawatan dengan aransemen lainnya. Dia mengajak para pendukungnya untuk tidak memilih capres yang didukung oligarki.

“Ya Rosulallah salamun ‘alaik, ya rofi’asy-syani waddaroji. ‘Athfatan ya jirotal ‘alami, ya uhailal judi wal karomi. Suara Anda jangan mau dibeli, itu menguntungkan oligarki. Marilah kita tegakkan demokrasi, Indonesia bukan milik…” ucap Cak Imin sambil menekankan kata ‘oligarki’ dan ‘demokrasi’ kepada massa pendukung.

Di ujung lirik tersebut, massa pendukung menyerukan kata ‘Jokowi’, namun Cak Imin menekankan kata ‘dinasti’. Cak Imin mengulangi kembali bait tersebut dan disambut kembali dengan kata ‘Jokowi’ dari massa pendukung, yang kembali ditimpali oleh ia dengan kata ‘dinasti’.