JAKARTA – Anggota Komisi II DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera mengatakan berbagai bentuk pelanggaran yang terjadi di internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara tidak lansung memosisikan lembaga tersb dlm titik krisis.
“Peringatan utk pimpinan KPK saat ini agar tidak melakukan diskriminasi dalam memproses berbagai kasus yang muncul di internal KPK. Publik tidak ingin nilai-nilai yang selama ini dipegang KPK hancur begitu saja,” ujar Mardani melalui keterangan resminya lewat akun tweeter di Jakarta, Selasa (27/4/2021)
Tidak bisa ditawar, lanjut kata dia sistem pengawasan di internal harus segera diperbaiki. Ini penting agar kepercayaan publik yang kerap jadi kekuatan KPK tidak tergerus.
“KPK juga mesti menggali lebih jauh pihak lain yg memberikan uang kepada Penyidik tersebut. Karena bukan tidak mungkin kejadian ini baru pertama kali,” sambung Mardani
Dikatakan Politikus PKS, penangkapan beberapa menteri yang KPK lakukan pun belum sepenuhnya mengembalikan kepercayaan publik karena hal tersebut diiringi skandal yang juga tidak kalah mengecewakan.
“Seperti bocornya operasi penyitaan, pencurian barang bukti, penghentian penyidikan tersangka BLBI sampai masih buronnya seseorang yang terlibat dalam kasus mega suap anggota KPU,” ungkapnya
Satu hal yg mesti dikawal, lanjutnya, masih ada perkara uji formil dan materiil yang belum Mahkamah Kontitusi (MK) putuskan.
“Belum hilang harapan kita untuk melihat KPK yang ‘bertaring’ dan ‘bertaji’ lagi. Publik menunggu putusan tersrebut untuk menyelamatkan kebangkrutan modal sosial yang tengah KPK hadapi. Semoga kelak keputusan tsb bisa jadi kemenangan kecil dari upaya2 pemberantasan korupsi yg sudah panjang dan kita lakukan bersama,” ujar Mardani
Ia menambahkan, dan amat disayangkan jika mundurnya modal sosial KPK terjadi di era Pak Jokowi. Presiden dari kalangan sipil yang digadang-gadang antikorupsi, kita pun masih ingat komitmen memperkuat KPK yang beliau tuangkan dalam dokumen Nawacita.
Lebih jauh ia mengungkapkan berbagai pihak yang ketika itu mengatakan pemberantasan korupsi sudah berhasil dan menyebut KPK baik-baik saja mesti berpikir ulang di tengah kondisi seperti ini.
“Harus jujur melihat kondisi yang ada dan jadikan momen melakukan evaluasi secara sungguh-sungguh. KPK itu ibarat pagar yang menjaga ke Indonesiaan kita yang adi luhung, anti korupsi, dan guyub dalam berkebaikan. Mesti menjadi sosok pagar yang kuat, alih-alih memiliki pagar yang makan tanaman,” tukas Mardani.
Pewarta : Agung Nugroho
Tinggalkan Balasan