ERANASIONAL.COM | Politikus non aktif Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago menilai, wacana masa jabatan presiden menjadi tiga periode, sangat tidak menguntungkan untuk Presiden Joko Widodo.
Irma mengatakan, bahwa Jokowi bukan tipikal pemimpin ambisius.
“Saya menilai oknum-oknum yang mewacanakan 3 periode justru berniat menjerumuskan presiden (Jokowi),” kata Irma kepada Wartawan, Minggu (14/3/2021).
“Jokowi bukan tipikal pemimpin ambisius, beliau tau kapan harus mulai dan kapan harus berhenti. Dukungan 3 periode justeru akan kontraproduktif terhadap image beliau,” tambah Irma.
Sejalan dengan peryataan Jokowi yang menolak usulan jabatan presiden tiga periode, Irma mengatakan, Nasdem tentunya juga menolak wacana tersebut.
“Jika presiden saja menolak pasti nasdem juga menolak, jgn tempatkan presiden pada posisi yg sulit dgn dukungan spt itu,” ucapnya.
Jokowi saat itu menegaskan menolak usulan jabatan presiden menjadi tiga periode. Bahkan Jokowi merasa usulan itu seperti hendak mendorongnya supaya jatuh tersungkur.
“Usulan itu menjerumuskan saya,” kata Jokowi lewat akun Twitter resminya yang bercentang biru, @jokowi, Minggu (2/12/2019).
Kini, wacana amendemen UUD 1945 untuk mengubah masa jabatan presiden menjadi tiga periode kembali dimunculkan. Kali ini diusulkan oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono.
Arief mengatakan, amandemen UUD 1945 dilakukan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa mencalonkan lagi pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
“Amendemen UUD 1945 untuk masa jabatan presiden menjadi tiga periode bagi presiden yang sudah terpilih dua kali. Agar Jokowi dan SBY bisa kembali mencalonkan lagi di Pilpres 2024,” cuit Arief Poyuono seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya, @bumnbersatu, Sabtu (13/3/2022). /Red
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan