Jakarta, ERANASIONAL.COM – Komedian Alfiansyah Komeng membantah teori bahwa berpolitik praktis itu mahal dan menghabiskan duit dalam jumlah. Dia sudah membuktikan sendiri.
Sebagai caleg Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat, pria yang identik dengan guyonan ‘uhuy’ ini mengaku tidak melakukan kampanye besar-besaran.
Kata Komeng, dia melakukan itu untuk membuktikan bahwa biaya untuk terjun ke politik tidak selalu mengeluarkan modal besar.
“Saya memang beritahu ke masyarakat, bahwa saya masuk politik tidak akan melakukan kampanye besar-besaran dan modal sederhana. Katanya politik itu mahal, ternyata ya enggak,” kata Komeng dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat, 15 Februari 2024.
Namun, Komeng tidak menampik bahwa seseorang yang hendak terjun ke politik setidaknya harus memiliki sejumlah hal yang diperlukan.
Tapi kembali ditegaskan, yang dimaksud hal yang diperlukan itu tidak selalu uang dalam jumlah banyak.
“Biasanya kalau masuk ke politik itu katanya harus ada tiga yaitu popularitas, elektabilitas, dan satu lagi isi tas. Sedangkan saya tasnya kosong,” ucap Komeng berseloroh.
“Jadi maksudnya saya ingin kasih tahu, kita tetap bisa masuk politik dengan cara yang sederhana,” sambungnya.
Ingin ada Hari Komedi di Indonesia
Selain ingin membuktikan ke masyarakat bahwa masuk dunia politik tidak mahal, alasan lainnya Komeng menyalonkan diri sebagai anggota DPD RI adalah menginginkan Indonesia memiliki ‘Hari Komedi’.
Padahal, Komeng menyatakan, dirinya sudah pernah mengusulkannya ke DPR RIÂ
“Yang bikin saya kesal, kok saya mengajukan hari komedi, enggak bisa-bisa. Sudah diajukan ke DPR dua kali. Tapi, kata DPR, itu yang menentukan eksekutif (pemerintah),” ungkap Komeng.
“Padahal ada Hari Film ada, Hari Musik. hari Hari komedi enggak ada,” sambungnya.
Tak hanya dirinya, ungkap Komeng, rekan-rekannya yang lebih dulu duduk di kursi legislatif tidak pernah berhasil, sehingga membuat dirinya penasaran dan memutuskan menyalonkan diri sebagai anggota DPD RI.
“Ya sudah saya coba nyaleg. Meski saya sebelumnya enggak punya konsep, tapi akhirnya saya bikin konsep. Karena kalau masuk ke Senayan harus ada konsep,” tutur Komeng. (*)
Tinggalkan Balasan