SEMARANG, Eranasional.com – Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengkritisi program makan siang gratis pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Menurut Said, program tersebut sama saja memperlakukan rakyat Indonesia seperti pengemis.

“Kita itu diperlakukan seperti pengemis, BLT (Bantuan Langsung Tunai) dikasih seenaknya, nanti dicabut, yang dikasih keluarganya RT, makan siang itu charity, Partai Buruh menolak. Emang kita pengemis,” ucap Said Iqbal di Hotel Candi Indah, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 23 Desember 2023.

Dia menganggap anggaran yang dikucurkan untuk menyukseskan program makan siang dan minum susu gratis tersebut cukup besar dan dikhawatirkan akan sia-sia.

“Enggak perlu kasih makan Rp480 triliun, itu berlebihan, itu ngawur kalau menurut Partai Buruh,” ujarnya.

Said Iqbal menjelaskan, Penolakan Partai Buruh memiliki dasar dan perhitungan jelas.

Menurut dia, bangsa Indonesia harus diberi jaminan sosial yang tepat.

“Misal Rp500.000 dikali jumlah orang miskin menurut BPS 27,7 juta, katakanlah 30 juta orang, kalikan Rp500.000 sudah Rp15 triliun, dikalikan 12 bulan jadi Rp180 triliun, ambilkan dari cukai rokok yang jumlahnya Rp230 triliun,” paparnya.

Program tersebut adalah jaminan makanan yang diinisiasi oleh Partai Buruh yang juga menjamin pendidikan, air bersih, perumahan, pekerjaan dan kebutuhan pangan.

“Jaminan makanan masuk ke dalam program prioritas Partai Buruh,” terang Said.

Sedangkan, syarat penerima jaminan makanan adalah anak-anak yang mengikuti wajib belajar atau sekolah hingga jenjang tertinggi.

“Satu keluarga kami kasih ATM setiap bulan misal Rp500.000 seumur hidup, yang pegang ibu-ibu seperti di Meksiko,” sambung Said Iqbal. (*)