Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. (Foto: ISTIMEWA)

JAKARTA, Eranasional.com – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri meminta kadernya rajin turun ke bawah menyapa rakyat. Kalau perlu, menginap di rumah-rumah wong cilik di desa-desa, demi meraih hattrick alias menang ketiga kali pada Pemilu 2024.

Awalnya, di depan ribuan kader Banteng yang memadati Hall A JIExpo, Kemayoran, Mega meminta kadernya meniru Presiden Jokowi yang tak kenal lelah keliling Nusantara.

“Pak Jokowi ke sana kemari keliling Nusantara. Sampai anak buahnya kelelahan. Itu namanya pemimpin betulan, mau ketemu rakyat,” seru Megawati saat pidato di Hari Ulang Tahun (HUT) PDI Perjuangan Ke-50 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat.

Megawati juga mengaku sampai taruhan dengan Presiden Jokowi, siapa yang paling banyak keliling daerah.

“Saya taruhan ban­yak-banyakan keliling. Saya bilang ke Mas Pram (Pramono Anung), biarkan saja Mas, jangan kasih tahu ke Pak Jokowi. Biar saya yang menang kalau adu banyak-banyakan turun ke bawah,” ujar Mega bergurau, disambut tepuk riuh hadirin yang kompak berbaju merah menyala ini

Turun ke bawah amat penting. Sebab, kata Mega, rakyat bakal merasa dekat sehingga memutuskan memilih kader Banteng menjadi pemimpin dan wakil mereka.

“Hingga ada supir truk, dia bisa jadi bu­pati karena dekat dengan rakyat. Tasdi, Bupati Purbalingga,” ujar Mega memberi contoh sembari terisak mengingat perjuangan kadernya itu.

Megawati kembali meminta, kadernya menyentuh seluruh akar rumput di bawah. Tidak hanya simpatisan Banteng, tetapi seluruh rakyat Indonesia. Bahkan, kalau perlu, menginap di rumah-rumah wong cilik di desa-desa agar ikut menyelesaikan persoalan mereka.

Mega bercerita, Menpan-RB Azwar Anas saat masih menjabat Bupati Banyuwangi, pernah langsung dimintanya turun ke akar rumput. Sebab, Banyuwangi sebelum Anas menjabat, tak ada perubahan signifikan.

“Anas, mbok ya kamu ndelok (lihat). Dari aku kecil sampai tuek (tua), kalau aku nyeberang dari Banyuwangi ke Bali, itu pantai padahal bagus, tapi kok enggak dibuat apa-apa,” tuturnya.

Mega pun memuji jerih payah Anas yang mau turun dan hasil­nya mampu mempercantik daerahnya. Tak hanya Anas, sam­bung Mega, istrinya juga mau turun ke desa-desa.

“Mbok ya kalian kader gitu lho. Nginap di desa-desa. Jangan magrok-magrok wae (berdiam diri saja). Yang diperlukan adalah sehati, genggam erat persatuan sesuai tema. Harus bonding antara kader dan rakyat, terus gotong royong,” pesannya.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan, Sudin mengapresiasi pidato Megawati yang meminta agar kader meniru gaya politik Jokowi yang rajin blusukan. Baginya, ini sudah menjadi cara juang partai menangkap aspirasi rakyat.

“Itu memang perintah DPP, harus turun ke rakyat mem­bangun dari desa,” ujar Sudin

Dia mengamini, blusukan para kader ini menjadi pembeda dengan partai lain. Buktinya, Banteng juara Pemilu 2014 dan 2019. Dia berharap, Pemilu 2024, PDI Perjuangan kembali menjadi juara.

Dalam urusan pendekatan ke basis massa, Sudin mengungkapkan strateginya di Lampung. Dia dan jajarannya menyapa ke berbagai komunitas, tidak hanya di desa-desa, juga menyentuh kaum milenial dan organisasi kemasyarakatan (ormas).

Berbagai ormas terjalin komunikasi dengan baik seperti dengan Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, hingga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Dia dan jajarannya juga rajin turun ke sekolah-sekolah, hingga kampus.

“Alhamdulillah, PDI Perjuangan menjadi pemenang 2019. Insya Allah 2024 juga demikian,” pungkas Ketua Komisi IV DPR ini